I.
Latar Belakang
Masalah
Dalam kehidupan ini sangatlah penting yang namanya pendidikan bagi
setiap orang untuk bekal masa depannya karena “Pendidikan adalah usaha sadar
untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau
latihan bagi perananya di masa yang akan datang (UUSPN Nomor 2 Bab I Pasal 1)[1]”.
“Pembelajaran diartikan sebagai suatu kegiatan pengajaran yang
mengondisikan seseorang belajar[2]”.
Maksudnya ada yang mengondisikan seseorang belajar yaitu pendidik atau guru
dengan bertujuan agar peserta didik dapat belajar optimal melalui berbagai
kegiatan edukatif.
Guru merupakan factor yang sangat dominan dan penting dalam
pendidikan formal pada umumnya karena bagi peserta didik guru sering dijadikan
tokoh teladan, bahkan tokoh identifikasi diri[3].
Posisi guru di mata peserta didik sangatlah istimewa karena guru bagi mereka
sesuai dengan namanya harus di gugu dan ditiru. Peserta didik mengharapkan guru
yang ideal yang bisa mereka teladani dan menirukan setiap perkataan, perbuatan
serta lainnya yang berkaitan dengan guru. Seperti yang dikemukakan oleh Ki
Hajar Dewantoro dalam sistem Amongnya yaitu guru harus :
Ing ngarso sungtulodo
Ing madyo mangun karso
Tut wuri handayani
Artinya guru harus menjadi contoh dan teladan, membangkitkan motif
belajar siswa serta memberi motivasi dari belakang[4].
Dari kerangka pemikiran inilah tercetus maksud bahwa sangatlah
penting seorang guru yang ideal bagi para peserta didik untuk membimbing,
mengajar dan melatih mereka mempersiapkan bekal guna masa depannya. kehadiran
kisah inspiratif yang dapat menggugah jiwa dalam Indonesia Mengajar Jilid II
karya para pengajar muda angkatan II dapat dijadikan bahan konsep guru ideal
menurut pengalaman para pengajar muda angkatan II mengajar di berbagai pelosok
tanah air Indonesia dan menurut Syaikh Az Zamuji dalam karyanya kitab Ta’lim
Muta’allim juga dapat dikombinasikan dan diambil beberapa inti dari guru ideal
yang diharapka peserta didik dari perspektif agama Islam pada khususnya.
II.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diambil menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1.
Bagaimana
konsep guru ideal dalam buku “Indonesia Mengajar Jilid II - Kisah Para
Penyala Harapan Bangsa Mengajar di Pelosok Tanah Air” karya Pengajar Muda
Angkatan II ?
2.
Bagaimana
konsep guru ideal dalam kitab “Ta’lim Muta’allim” karya Syaikh Az Zamuji
?
III.
Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep guru ideal dalam buku Indonesia
Mengajar Jilid II - Kisah Para Penyala Harapan Bangsa Mengajar di Pelosok Tanah
Air karya Pengajar Muda Angkatan II dan juga dalam kitab “Ta’lim
Muta’allim” karya Syaikh Az Zamuji.
IV.
Metodologi
Penelitian
Adapun metodologi penelitian ini
merupakan penelitian kepustakaan ( library research ), yaitu penelitian
yang pengumpulan datanya dilakuakan dengan menghimpun data dari berbagai
literatur. Data yang dikehendaki dalam penelitian ini adalah data kualitatif,
Dan Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsep guru ideal dalam buku Indonesia Mengajar Jilid II - Kisah
Para Penyala Harapan Bangsa Mengajar di Pelosok Tanah Air karya Pengajar
Muda Angkatan II (Yogyakarta, Bentang, 2012) dan juga dalam kitab “Ta’lim
Muta’allim” karya Syaikh Az Zamuji.
[2] Din Wahyudin, Supriadi & Ishak Abduhak, “Pengantar
Pendidikan”, Universitas Terbuka, Jakarta, 2006. Hlm. 3.30.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar