-
FILSAFAT ILMU DAN METODA BERFIKIR
Filsafat
Ilmu obyek kajiannya yaitu ilmu, bukan filsafat
-
ILMU PENGETAHUAN
Pengukuran
Ilmu yaitu :
1.
Obyektif (logis)
2.
Bisa di ukur
3.
Empiris
4.
Metode Ilmiah
Ilmu itu sains dan pengetahuan itu
knowlage, keduanya dpat di bedakan dalam cara krja mendapatkannya.
Pengetahuan tidak memakai
prinsip-prinsip ilmu.
Ilmu itu teori sedantgkan pengetahuan
itu bukan teori.
Imam Al ghazali (yang anti akan
empiris) mengatakan bahwa yang terlihat itu terkadang menipu seperti contohnya
Fatamorgana (dari kejauhan dan dari dekat berbeda ketika dilihat)
-
FILSAFAT :
1.
Radikal
2.
Universal
3.
Sistematik
4.
Ada unsur subyektif
5.
Kebenaran Filsafat bisa di ragukan
Filsafat Ilmu teknologi
Membatasinya dengan Filsafat Ilmu.
-
TEORI DASAR
METAFISIKA
“Aku ada karena Dia ada, atau
Dia ada karena aku ada
Akankah Dia ada, jika aku tidak ada
Atau Dia tetap ada meskipun aku tidak ada
Islam memandang
Tidak ada Ilah kecuali Allah
Tidak ada Tuhan kecuali Tuhan
Tidak ada Dewa kecuali Dewa
Tidak ada Pangeran kecuali Pangeran
Jika disebut tidak ada Tuhan kecuali Allah,
Seolah-olah di langit sana terdapat banyak
Tuhan. Padahal dilangit sana, hanya ada satu Tuhan, satu Allah, satu Dewa, satu
Pangeran, yaitu Tuhan atau Allah kita semua.”
-
SUMBER
PENGETAHUAN
Socrates
berkata :
“Penentu alam itu tergantung manusia,
bukan alam, alam akan hadir oleh persepsi manusia”
Makrokosmos
yaitu manusia bukan Alam, jadi yang membutuhkan alam adalah manusia.
Akal
budi ada pada manusia
Alam
yaitu microkosmos
Takdir
manusia terletak bukan pada alam tapi tergantung pada diri manusia itu sendiri.
Akal manusia mempunyai pilihan
ada resiko
Kreatifitas
berfikir rasionalitas manusia sebagai manusia
Otak
== Akal.
Fungsi akal (Ibnu Sina) adalah membuat
kotak-kotak kehidupan
Unsur-unsur kebinatangan (Nabati)
An-Naasu Bashar hati Nurani menyatukan
kotak-kotak kehidupan
Insan
-
SUMBER ILMU
PENGETAHUAN
1. Timur Bayan
An
Naas
Insan
2.
Barat Empiris
Rasional
Modern tidak di akui karena tidak
empiris dan rasional
Mengajar
berdimensi ke-Tuhan-an
Persoalan
: sholat karena takut neraka
Agent
restorasi Tuhan Allah
Nabi/Rasul Ad-Din Agen
Restorasi
Insan
An
Naas An Naas
Basyar
Didalam Al
Qur’an terdapat penyebutan tentang manusia dengan berbeda bahasa. Yaitu :
1.
Basyar yaitu Unsur terendah dalam watak dasar
kemanusiaan/unsure Nabati
Akal makhluk
yang hanya memiliki pilihan adalah manusia karena memungkinkan mempunyai ruang
untuk memilih.
Rasionalitas
(pendekatan Filsafat)
Otak yang
akan mendorong manusia ke tingkat hayawaniyahnya.
2. An-Nas
3. Insan
Nabatiyah
Unsur manusia Hewaniyah
Malakiyah
-
-
META
KOGNITIF
Hati, kebenaran
itu diukur oleh subjektivitas hatinurani
Pikiran,
kebenaran itu diukur oleh keruntutan logika
Diukur
oleh inner subjektif aktivitas indrawi
(tidak
ada Ilmu yang tidak dilahirkan dari keraguan)
-
HERMENETIKA (FILSAFAT)
Hermes (ahli bahasa yang dapat
mengalihkan bahasa Tuhan (langit) ke bahasa bumi.
Sarana berfikir Ilmiah
Bahasa
adalah arbitrase (kesepakatan) yang dipakai dalam konten social pada waktu itu.
Jenis
bahasa ada 2 : Bahasa Lisan (dinamis) dan Bahasa Tulisan (terikat).
“Ikhlas
adalah menempatkan Allah sebagai puncak segala kemestaan”
“ketunggalan
wajah hanya milik Allah, kita tidak boleh membuat wajah tunggal”
-
TELELEOLOGIS
= yg dapat berubah secara dinamis seperti alam
yg selalu berubah dan bergerak secara alami (dinamis)
Orang
pintar adalah orang yang berjalan diatas wilayahnya orang pintar
Metode
berpikir ilmiah
1.
Metode berpikir ilmiah melalui induktif/induksi
memakai logika statistika (logika peluang)= berdasarkan pengalaman2 empiris
yang kita tarik ke dalam logika.
2. Metode
berpikir ilmiah melalui deduktif/deduksi memakai logika matematik
(logika pasti)= tidak bisa kita bantah tetapi tidak bisa kita buktikan.
3. Intuisi
wahyu
“Menjadi orang baik itu butuh
informasi tentang yang tidak baik ( prof. Cecep)”
“jika anda ingin menulis, tulislah sesuatu di
pagi hari setelah bangun tidur dan jadikan aktivitas pertama, jangan sampai
membaca ulang tulisan anda selama 4 bulan/sampai tuntas tulisan itu. ( prof.
Cecep)”
“ketika kita suka, maka kita tidak akan pernah
memikirkan yang lain seperti honor. ( prof. Cecep)”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar