Jumat, 28 November 2014

Mari Tersenyum :) "Selamatkan Dunia Dengan Senyuman"


TERSENYUMALAH..!


SUDAHKAH..!
ANAK-ANAK JUGA TERSENYUM




ORANG YANG SUDAH LANJUT USIA MASIH TERSENYUM
KAKEK JUGA BISA TERSENYUM
NENEK PUN IKUT TERSENYUM



PARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KITA PERNAH TERSENYUM









PRESIDEN PERTAMA KITA "SOEKARNO" PERNAH TERSENYUM

PRESIDEN KEDUA "SOEHARTO" JUGA BISA SENYUM
"GUSDUR" PRESIDEN KE 4 TERSENYUM

"HABIBIE" PRSIDEN KE 3 TERSENYUM



"MEGAWATI" PRESIDEN KE 5 BISA TERSENYUM
PRESIDEN KE 6 KITA "SBY" PUN TERSENYUM
PRESIDEN KE 7 SEKARANG "JOKOWI" TAK LUPUT DARI TERSENYUM

WANITA KARIR SANGAT CANTIK JIKA TERSENYUM
WANITA YANG TAK BERKERUDUNG CANTIK SAAT TERSENYUM
BEGITUPUN WANITA YANG BERKERUDUNG LIBIH CANTIK SAAT TERSENYUM

SELAMATKAN DUNIA DENGAN SENYUMAN

Oleh : Indra Nurul Hayat, S.Pd.I


“Tersenyumlah sebelum senyum itu dilarang”, tersenyum[1] adalah tertawa hanya terlihat pada mulut saja tanpa suara atau tawa kecil, jadi tak ada perbedaan antara senyuman dan tertawa kecuali dalam prakteknya. saya datang membawa senyuman karna saya merasa semua sudah paham dengan tersenyum tetapi belum banyak paham bahwa salah satu rahasia menaklukkan hati itu dengan senyuman, dan saya mengajak semua untuk Selamatkan Dunia Dengan Senyuman, tak perlu ada pertanyaan “Bagaimanakah kau menyelamatkan Duniamu ?” jawaban hati anda pasti akan menjawab dengan “Senyuman”, baru anda yang bertanya “why” ? dan sekarang aku akan menjawab seperti dibawah ini.

Tanamlah senyuman di jagat ini
Jangan engkau cemari kebaikan dengan kemurungan dan kesedihan
Jadilah engkau duta pembawa kebahagiaan di jagat ini
Jadilah engkau pembawa senyuman seperti Rasulullah
Senyuman sungguh menyenangkan
Senyuman merupakan sunahnya
Dengan senyuman, pahala dapat terkumpul

Sejelek-jelek dan serendah-rendah perilaku adalah sikap murung[2].
Apabila kamu menginginkan agar banyak orang yang mencintaimu tanpa pamrih, maka sebarkanlah senyuman kepada mereka dengan muka penuh ceria. Insya Allah, mereka akan mencintaimu. Sambutlah mereka semua dengan senyumanmu, maka mereka akan lembut dan ramah terhadapmu karena senyuman adalah kunci untuk membuka hati seseorang. 

Senyuman adalah gerak mulut tanpa suara, yang biasanya menunjukan adanya rasa gembira dan bahagia. Allah SWT berfirman,

  

“Maka Dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) Perkataan semut itu. dan Dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".(QS An-Naml (27):19) [3].

Senyuman sangat disukai Rasulullah SAW. Dari jarir bin Abdullah Al-Bajali ra, ia berkata, “Rasulullah SAW tidak pernah melihatku kecuali selalu menyertainya dengan senyuman.” (HR Bukhari dan Muslim)

Selain disukai oleh Rasulullah, senyuman merupakan salah satu wasiat Rasulullah SAW kepada manusia sehingga beliau mengangkat derajat senyuman sabagai sebuah sedekah. Abu Dzar ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, Senyuman pada saudaramu merupakan (sebuah) sedekah.” (HR Tirmidzi)[4].

Senyuman, mari kita perbanyak tetapi tertawa harus kita sedikitkan, karena senyuman berbeda dengan tertawa, terlalu banyak tertawa adalah tercela dan akan menghilangkan kewibawaan dan harga diri, bahkan dapat mematikan hati. Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Dan sedikitlah tertawa, karena terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati.” (HR Tirmidzi).

Umar bin Khatthab ra[5] berkata, “Barangsiapa yang banyak tertawa, sedikitlah kemuliaannya, dan barangsiapa yang banyak melakukan sesuatu, ia akan dikenal dengannya.”

“Sesungguhnya membiasakan diri dengan terlalu banyak tertawa dapat menyimpangkan dari perkara-perkara yang penting. Tertawa dapat menghilangkan kesadaran akan bencana dan kedudukan. Orang yang melakukan bukanlah orang yang mulia dan berwibawa dan juga bukan orang yang sadar akan bahaya serta kemuliaan diri.” Perkataan dari Al-Mawardi rahimahullah.

Al-Zujaj rahimahullah dan Umar bin khatthab ra berkata, Tersenyum adalah senda gurau.”  Senyuman memiliki kekuatan hebat sehingga mampu memengaruhi seseorang dan merupakan amalan yang sering dilakukan oleh para Nabi.

Tersenyum dapat bermanfaat untuk meraih hati dan simpati, memperbanyak kebaikan serta menghapus keburukan. Selain itu, tersenyum mempunyai manfaat yang lebih dari semuanya, karena sebagai pembentuk karakter, pendorong rasa gembira, melahirkan sikap lapang dada, dan dapat mendorong seseorang untuk dapat meraih kebahagiaan hidup.

Didalam bukunya yang berjudul al-Bukhala, Al-Jahid berkata “Dan bagaimana mungkin senyuman tidak menjadi pembangkit rasa bahagia? Sesungguhnya, hidup ini membutuhkan senyuman. Dengan senyumlah manusia tercipta. Bukankah senyuman merupakan hal pertama yang dapat kita lihat dari seorang bayi ? Dengan tersenyum, jiwa seorang bayi akan semakin baik sehingga ia dapat bertumbuh dengan baik. Darah yang mengalir dalam tubuhnya menyebarkan rasa bahagia yang dijadikan sebagai sumber kekuatan hidupnya. [6]

Ahmad Amin juga pernah berkata di dalam bukunya yang berjudul Faidh al-Katsir, “orang-orang yang dalam hidupnya mampu tersenyum, bukan hanya dapat meraih kebahagiaan untuk dirinya sendiri saja, melainkan lebih dari itu, mereka juga mampu bekerja lebih baik serta lebih siap mengemban tanggung jawab, lebih tegar menghadapi berbagai kesulitan, terampil menangani berbagai kesukaran, serta sangat siap mengerjakan berbagai urusan besar yang sangat bermanfaat bagi mereka dan semua manusia. [7]

Seorang istri yang cantik, apalah artinya jika ia selalu bermurum durja, sehingga merubah rumahnya laksana neraka jahanam ? jauh lebih baik darinya, seorang istri yang tidak terlalu cantik, tetapi dapat menjadikan rumahnya laksana surga. Senyuman yang lahir dari hati yang penuh keridhaan mampu menyulap kehidupan menjadi penuh keceriaan. Sebaliknya, senyuman yang tampak hanya menghiasi bibir saja, tidak lahir dari ketulusan hati, sesungguhnya senyuman itu tidak bernilai apa-apa. Bisa jadi, senyuman itu merupakan cerminan jiwa yang tertekan hingga tekanannya mampu menembus hati saudara dan sahabat yang berada di sekitarnya. Bukan rasa cinta yang terasa, melainkan kesedihan, ketidakberdayaan, dan kesedihan mendalam.       

Tersenyumlah, karena seekor merpati kehitam-hitaman telah lama tertidur.
Pada wajahmu yang ceria, telah tampak fajar yang menyinari gelapnya pagi.
Tersenyumlah dan tambahlah bekal kita yang sedikit untuk perjalanan kita.
Senyuman adalah sebaik-baik perbekalan bagi para musafir.
Telah lama rasa cinta antara aku dan engkau terputus.
Padahal, kita adalah dua orang yang bertetangga.
Sungguh aneh karena tak kutemukan hal mengagumkan pada dirimu.
Padahal sepanjang hari aku menunggumu dengan penuh kesabaran
dan mendambakan kesuksesan.[8]




[1] S. Wojowasito, Kamus Bahasa Indonesia EYD Menurut Pedoman Lembaga Bahasa Nasional, (C.V. Pengarang). Hal. 371.
[2] Abu Abdullah al-Habsyidi, Adakah Cinta di Hatimu ? Metode Terbaik Untuk Meraih hati, Bandung : MQ Publishing, 2007. Hal. 19.
[3] Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahnya Juz 1 – Juz 30, (Semarang: Kumudasmoro Grafindo, 1994).
[4] Balai Litbang LPTQ Nasional, Seratus Hadits Tarjamah Lafdziyah, Yogyakarta : Team Tadarus “AMM” , 1995. Hal. 49.
[5] Sahabat utama nabi Muhammad saw dan salah satu khulafa al-Rasyidin.
[6] Abu Abdullah al-Habsyidi, Adakah Cinta di Hatimu ? Metode Terbaik Untuk Meraih hati, Bandung : MQ Publishing, 2007. Hal. 22-23.
[7] Abu Abdullah al-Habsyidi, Adakah Cinta di Hatimu ? Metode Terbaik Untuk Meraih hati, Bandung : MQ Publishing, 2007. Hal. 23.
[8] Abu Abdullah al-Habsyidi, Adakah Cinta di Hatimu ? Metode Terbaik Untuk Meraih hati, Bandung : MQ Publishing, 2007. Hal. 22.

Jumat, 21 November 2014

SELAMATKAN DUNIA DENGAN SENYUMAN


Hay…! para pembaca, aku kembali datang, kali ini aku datang tidak membawa pertanyaan karna aku merasa kalian sudah paham dengan rahasia menaklukkan hati yang ke-3 yaitu Selamatkan Dunia Dengan Senyuman, tak perlu ada pertanyaan “Bagaimanakah kau menyelamatkan Duniamu ?” jawaban hati anda pasti akan menjawab dengan “Senyuman”, baru anda yang bertanya kepada why ? dan sekarang aku akan menjawab seperti dibawah ini.

Tanamlah senyuman di jagat ini
Jangan engkau cemari kebaikan dengan kemurungan dan kesedihan
Jadilah engkau duta pembawa kebahagiaan di jagat ini
Jadilah engkau pembawa senyuman seperti Rasulullah
Senyuman sungguh menyenangkan
Senyuman merupakan sunahnya
Dengan senyuman, pahala dapat terkumpul

Sejelek-jelek dan serendah-rendah perilaku adalah sikap murung.

Senyuman adalah gerak mulut tanpa suara, yang biasanya menunjukan adanya rasa gembira dan bahagia. Allah SWT berfirman, “Dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu.” (QS An-Naml (27):19).

Senyuman sangat disukai Rasulullah SAW. Dari jarir bin Abdullah Al-Bajali ra, ia berkata, “Rasulullah SAW tidak pernah melihatku kecuali selalu menyertainya dengan senyuman.” (HR Bukhari dan Muslim)

Selain disukai oleh Rasulullah, senyuman merupakan salah satu wasiat Rasulullah SAW kepada manusia sehingga beliau mengangkat derajat senyuman sabagai sebuah sedekah. Abu Dzar ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, “Senyuman pada saudaramu merupakan (sebuah) sedekah.” (HR Tirmidzi)

Senyuman, mari kita perbanyak tetapi tertawa harus kita sedikitkan, karena senyuman berbeda dengan tertawa, terlalu banyak tertawa adalah tercela dan akan menghilangkan kewibawaan dan harga diri, bahkan dapat mematikan hati. Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Dan sedikitlah tertawa, karena terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati.” (HR Tirmidzi).

Umar bin Khatthab ra berkata, “Barangsiapa yang banyak tertawa, sedikitlah kemuliaannya, dan barangsiapa yang banyak melakukan sesuatu, ia akan dikenal dengannya.”

“Sesungguhnya membiasakan diri dengan terlalu banyak tertawa dapat menyimpangkan dari perkara-perkara yang penting. Tertawa dapat menghilangkan kesadaran akan bencana dan kedudukan. Orang yang melakukan bukanlah orang yang mulia dan berwibawa dan juga bukan orang yang sadar akan bahaya serta kemuylyaan diri.” Perkataan dari Al-Mawardi rahimahullah.

Al-Zujaj rahimahullah dan Umar bin khatthab ra berkata, “Tersenyum adalah senda gurau.”  Senyuman memiliki kekuatan hebat sehingga mampu memengaruhi seseorang dan merupakan amalan yang sering dilakukan oleh para Nabi.

Tersenyum dapat bermanfaat untuk meraih hati dan simpati, memperbanyak kebaikan serta menghapus keburukan. Selain itu, tersenyum mempunyai manfaat yang lebih dari semuanya, karena sebagai pembentuk karakter, pendorong rasa gembira, melahirkan sikap lapang dada, dan dapat mendorong seseorang untuk dapat meraih kebahagiaan hidup.

Tersenyumlah, karena seekor merpati kehitam-hitaman telah lama tertidur.
Pada wajahmu yang ceria, telah tampak fajar yang menyinari gelapnya pagi.
Tersenyumlah dan tambahlah bekal kita yang sedikit untuk perjalanan kita.
Senyuman adalah sebaik-baik perbekalan bagi para musafir.
Telah lama rasa cinta antara aku dan engkau terputus.
Padahal, kita adalah dua orang yang bertetangga.
Sungguh aneh karena tak kutemukan hal mengagumkan pada dirimu.
Padahal sepanjang hari aku menunggumu dengan penuh kesabaran

dan mendambakan kesuksesan.

Jumat, 26 September 2014

DESKRIPSI ALAT PERAGA ( Fungsi Bagian Anggota Tubuh “Hidung” )

DESKRIPSI ALAT PERAGA
( Fungsi Bagian Anggota Tubuh “Hidung” )
Oleh : Indra Nurul Hayat, S.Pd.I.

A.    Latar Belakang
Adapun yang melatar belakangi pembuatan atau penyusunan alat peraga ini di antaranya sebagai berikut :
1.      Pada umumnya anak tunagrahita mengalami kesulitan dalam memahami konsep, oleh sebab itu mereka memerlikan alat bantu pelajaran atau alat peraga yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan pemahaman mereka.
2.      Alat peraga dalam mengajar memegang perananan, penting sebagai alat bantu untuk memvisualisasikan suatu konsep materi dan menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan efesien.
3.      Berpartisifasi dalam kegiatan LKG dan LKKS SLB Tingkat Gugus XXXI kabupaten Indramayu tahun 2014.

B.     Identitas Alat Peraga
Adapun Identitas dari Alat Peraga ini adalah sebagai berikut :
1.         Satuan Pendidikan      : SDLB/C
2.         Mata Pelajaran             : Ilmu Pengetahuan Alam
3.         Konsep / Sub Konsep : Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
4.         Kelas / Semester          : I / I.
5.         Media Pembelajaran    : Gambar Hidung / Indera Pencium
6.         Standar Kompetensi    : 1. Memahami Bagian-Bagian Anggota Tubuh
7.         Kompetensi dasar        : 1.2 Mendeskripsikan Fungsi Anggota Tubuh (Hidung)
8.         Sasaran                        : Anak Tunagrahita Ringan
C.    Tujuan Pembuatan Alat Peraga
Adapun Tujuan yang diharapkan dalam pembuatan alat peraga ini diantaranya sebagai berikut :
1.      Mengetahui bahwa fungsi anggota tubuh seperti hidung selain untuk bernafas juga dapat mencium berbagai macam bau-bauan.
2.      Membantu siswa dalam memahami konsep materi yang sedang dipelajarai.
3.      Sebagai alat pembuktian terhadap suatu konsep teori, dalil yang sedang dipelajari tentang fungsi anggota badan hidung.

D.    Fungsi Alat Peraga yang di Buat
Salah satu fungsi dari alat peraga yang dibuat ini adalah untuk memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat dilihat atau sukar dilihat, hingga Nampak jelas dan dapat menimbulkan pengertian dan pemahaman yang jelas tentang materi yang dipelajari.

E.     Konsep Dasar
Alat peraga adalah tiap-tiap benda yang dapat menjelaskan suatu ide, konsep, pengertian, gejala, hukum alam, atau sesuatu alat yang dapat membuktikan suatu konsep teori/dalil.
Hidung adalah bagian tubuh yang disebut Indera pencium selain itu juga sebagai alat bernafas. Hidung seperti sebuah batang berongga diantara mata dan mulut.
Bagian dalam rongga hidung terdapat sekat yang memisahkan rongga hidung sebelah kanan dan kiri, bagian atas hidung berupa lempeng tipis sedangkan bagian dasar langit-langit bagian sisi adalah karang hidung. Pada bagian atas rongga hidung ada lender pembau yang berguna menerima bau-bauan.
Bau apa yang paling kamu suka? Mungkin kamu suka bau masakan ibumu. Bau itu berbentuk gas yang langsung diterima indra pencium yaitu hidung. Selain sebagai indra pencium hidung juga sebagai alat untuk bernapas. Udara yang dihirup masuk ke hidung dibersihkan dari kotoran-kotoran oleh rambut-rambut hidung dan lendir yang menutupi selaput lubang hidung. Begitu pula kelembapan udara yang dihirup disesuaikan dengan suhu tubuh kita.

F.     Gambar Alat Peraga

Gambar 01. Bagian-bagian Hidung

http://evafitriyanti.files.wordpress.com/2010/11/picture4.png?w=300&h=196&h=196
  

Gambar 02. Siswa mencium bau buah mangga
P1000339 - Copy.JPG
                     







Gambar 03. Siswa mencium bau bunga
download.jpg


G.    Cara Membuat Alat Peraga
Adapun cara membuat alat peraga ini yaitu dengan :
1.      Menyiapkan semua bahan dan alat yang diperlukan untuk melakukan percobaan.
2.      Libatkan secara aktif semua siswa yang ada.

H.    Bahan, Alat dan cara Kerja
Adapun bahan dan alat yang perlu disiapkan untuk melakukan percobaan menguji kepekaan indera penciuman atau hidung dalam menerima rangsangan, yaitu diantaranya :
a.       Bahan dan Alat :
1.      Shampoo
2.      Bunga
3.      Minyak wangi
4.      Minyak angin
5.      “Eskulin”
6.      Bedak “My Baby”

b.      Cara Kerja :
1.      Tutuplah matamu dengan saputangan atau selendang.
2.      Ciumlah bau setiap bahan secara acak. Mintalah bantuan temanmu untuk menyodorkan bahan-bahan itu.
3.      Kemudian tebaklah jenis bahan yang kamu cium.


I.       Kesimpulan dan Saran
1.      Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat ditulis sebagai kesimpulan dalam uraian tentang alat peraga ini, diantaranya sebagai berikut :
a.       Alat peraga merupakan suatu alat yang bersifat kebendaan yang dapat membantumenjelaskan suatu konsep, teori, teori, ide, dalil, prinsip atau hukum alam dalam sebuah proses pembelajaran.
b.      Alat peraga dalm sebuah proses belajar mengajar memegang peranan yang sangat penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
c.       Apabila seorang guru ingin mengajarkan suatu konsep pemahaman tentang materi tanpa menggunakan alat peraga, maka akan sulit bagi siswa untuk menyerap konsep-konsep materi yang diajarkan guru, sehingga akan berdampak pada tingkat keberhasilan belajar siswa.

2.      Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis uraikan diatas, penulis sangat berharap kepada pihak-pihak terkait dengan masalah pembelajaran, seperti :

a.       Rekan-rekan guru
Semua guru agar selalu berusaha dan berupaya menciptakan dan menggunakan alat peraga atau alat bantu pelajaran yang bermakna serta mampu menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.

b.      Lembaga atau satuan pendidikan
Setiap lembaga pendidikan harus berupaya melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam proses belajar mengajar termasuk ketersediaan alat peraga yang diperlukan.


DAFTAR PUSTAKA

Badru Zaman, (2007), Media Pembelajaran SD, UPI PRESS-Bandung, Cet. 1
Much. Azam, (2009), Akrab Dengan Dunia IPA Untuk Kelas I SD dan MI, Platinum-Solo.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SDLB-C, Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa 2006