Sabtu, 12 Mei 2012

SUPERVISI BIMBINGAN PENYULUHAN

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam proses penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di sekolah sering bermunculan beberapa masalah yang pada umumnya dihadapi oleh peserta didik. Terkadang seorang peserta didik tampak menjalani suatu perkembangan dan kemajuan dalam belajar di sekolah dengan lancar dan berhasil tetapi terganggu oleh masalah yang selama ini tidak dapat terpecahkan olehnya.
Masalah yang sering dihadapi oleh para peserta didik pada dasarnya telah disadari atau diketahui oleh pihak sekolah, akan tetapi banyak dari pihak pendidik yang tidak mengetahui masalah tersebut karena kurang adanya interaksi antara peserta didik dan pendidik diluar ruang kelas. Justru itu diperlukan pembimbing dan penyuluh pendidikan yang bekerja khusus untuk menampung dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh para peserta didik agar proses kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat berjalan dengan optimal dan lebih baik lagi.
Setelah pembimbing dan penyuluh pendidikan atau lebih dikenalnya dengan sebutan guru BK (Bimbingan Konseling) terdapat di sekolah, pastinya guru BK tersebut tidaklah sempurna dalam menjalankan kinerjanya dan membutuhkan pengawasan / pembinaan dari Supervisi agar terkontrolnya kinerja guru BK dalam membimbing para peserta didik di sekolah dan terbantunya proses kegiatan belajar mengajar yang lebih baik.
Supervisi bimbingan dan penyuluhan sangat diperlukan oleh pihak sekolah secara umum karena supervise bukan hanya membantu guru BK tetapi juga dapat membantu seluruh staf sekolah untuk mengembangakan situasi belajar mengajar yang lebih baik dan optimal.




BAB. II
SUPERVISI BIMBINGAN PENYULUHAN



A.    Pengertian supervisi bimbingan penyuluhan
Diartikan secara Etimologi, Supervisi bearti pengawasan, penilikan, pembinaan . Sedangkan secara Terminologi, Supervisi adalah Bantuan berbentuk pembinaan yang di berikan kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik .
Setelah mengetahui supervisi, harus diketahui juga pengertian dari bimbingan baik bersifat umum maupun khusus. Bimbingan bersifat umum merupakan usaha-usaha untuk memberikan penerangan atau pendidikan agar yang menerima bimbingan lebih mengetahui, lebih menyenangi, lebih bersikap positif terhadap apa yang dibimbingkan. Sedangkan yang bersifat khusus yaitu bimbingan yang diberikan oleh guru, pembimbing atau penyuluh pendidikan kepada anak-anak yang dalam perkembangan pendidikannya memperlihatkan kelambatan atau hambatan/kesulitan .
Melihat sifat dari bimbingan yang diuraikan diatas, lebih tepatnya yang banyak dibahas yaitu bimbingan yang bersifat khusus karena berhubungan dengan bimbingan pendidikan yang dilakukan guru di sekolah. Bimbingan yang merupakan suatu usaha guru atau penyuluh pendidikan dalam membantu anak memahami dirinya, lingkungannya, mengarahkan diri dan menyesuaikan diri, agar tercapai perkembangan yang optimal .
Dari penjelasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kerangka kesimpulan bahwa supervise bimbingan penyuluhan merupakan pengawasan dan pembinaan yang diberikan kepada pembimbing atau penyuluh pendidikan untuk membantu anak-anak yang dalam tahap perkembangan pendidikannya agar situasi situasi belajar mengajar lebih optimal.

B.    Fungsi supervisi bimbingan penyuluhan
Menurut Hawkins dan Shohet dari hasil identifikasi mereka bahwa Fungsi dari Supervisi dalam bimbingan penyuluhan yang utamanya ada Tiga fungsi, yaitu :
1.    Edukasional, dengan tujuan memberikan konselor kesempatan reguler untuk menerima umpan balik, mengembangakan pemahaman baru dan menerima informasi.
2.    Suportivitas peran supervise, dimana konselor dapat membagi dilemma mereka, memvalidasi kinerja kerja mereka dan berhadapan dengan tekanan atau counter-transference yang diingat oleh klien.
3.    Manajemen supervise, untuk memastikan kualitas kerja dan menolong konselor untuk merencanakan pekerjaan dan memanfaatkan sumber .

C.    Arah dan Tujuan Supervisi Bimbingan Penyuluhan
Adapun arah supervisi dalam program bimbingan adalah:
a.    Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para personil bimbingan yaitu bagaimana pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka masingmasing.
b.    Mengontrol adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang ditemui oleh para personil bimbingan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.
c.    Memungkinkan dicarinya jalan keluar terhadap hambatanhambatan
dan permasalahan-permasalahan yang ditemui.
d.    Memungkinkan terlaksananya program bimbingan secara lancar kearah pencapaian tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan .

Tujuan dari Supervisi yang dilaksanakan adalah untuk membantu memperbaiki dan meningkatkan pengelolaan sekolah sehingga tercapai kondisi kegiatan belajar mengajar atau bimbingan dan konseling yang sebaik-baiknya .

D.    Prinsip-prinsip Supervisi Bimbingan Penyuluhan
Dalam prinsip Supevisi bimbingan dan penyuluhan dapat dibagi berdasarkan sifatnya yaitu prinsip secara umum dan khusus :
1.    Prinsip umum
a.    Supervisi harus bersifat praktis,dalam arti dapat di kerjakan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah
b.    Hasil supervisi harus berfungsi sebagai sumber informasi bagi staf sekolah untuk pengembangan proses belajar mengajar/ bimbingan konseling
c.    Supervisi dilaksanakan dengan mekanisme yang menunjang kurikulum yang  berlaku
2.    Prinsip khusus
Supervisi hendaknya dilaksanakan secara :
a.    Sistematis artinya supervisi di kembangkan dengan perencanaan yang matang sesuai dengan sasaran yang di inginkan.
b.    Objektif artinya supervisi memberikan masukkan sesuai dengan aspek yang terdapat dalam instrumen
c.    Realistis artinya supervisi di dasarkan atas kenyataan yang sebenarnya yaitu pada keadaan hal-hal yang sudah di pahami dan di lakukan oleh para staf sekolah
d.    d.Antisipatif artinya supervisi diarahkan untuk menghadapi kesulitan- kesulitan yang mungkin akan terjadi.
e.    Konstruktif artinya supervisi memberikan saran-saran perbaikan kepada yang di supervisi untuk berkembang sesuai dengan ketentuan atau aturan yang berlaku.
f.    Kreatif artinya supervisi mengembangkan.

E.    Sasaran Supervisi Bimbingan Penyuluhan
Melihat lebih dalam dari sasaran kegiatan Supervisi bimbingan dan penyuluhan di sekolah yaitu sasarannya dapat ditinjau dari dua aspek :
1.    Aspek yang disupervisi
a.    Administrasi yang mencakup administrasi pelayanan bimbingan penyuluhan di sekolah
b.    Ekukatif yang mencakup pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan di sekolah
2.    Orang yang melakukan supervisi
a.    Supervisi dilakukan oleh pengawas atau kepala sekolah kepada:
(1) kepala sekolah
(2) guru pembimbing atau konselor
(3) siswa
b.    Supervisi oleh kepala sekolah ditujukan kepada guru pembimbing/konselor/siswa .

F.    Materi Supervisi Bimbingan Penyuluhan
Guru pembimbing/konselor bertugas menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan. sebagai pelaksana utama, tenaga inti, guru pembimbing/konselor bertugas  :
a.    Memasyakatkan pelayanan bimbingan.
b.    Merencanakan program bimbingan.
c.    Melaksanakan seluruh pelayanan bimbingan.
d.    Menilai proses dan hasil pelayanan bimbingan dan kegiatan pendukungnya.
e.    Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan.
f.    Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.
g.    Mengadministrasikan layanan dan nkegiatan pendukung bimbingan yang dilaksanakannya.
h.    Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingan.

Secara khusus dapat dikatakan bahwa materi supervisi bimbingan dan penyuluhan di sekolah mencakup :
a.    Layanan dan orientasi pokok
1.    Layanan orientaso
2.    Layanan informasi
3.    Layanan bimbingan penempatan dan penyaluran
4.    Layanan bimbingan belajar
5.    Layanan konseling kelompok
6.    Layanan konseling perorangan
b.    Kegiatan pendukung bimbingan
1.    Aplikasi instrumentasi bimbingan
2.    Penyelenggaraan himpunan data
3.    Konferensi kasus
4.    Kunjungan rumah
5.    Alih tangan kasus .

G.    Pelaksanaan Supervisi Bimbingan Penyuluhan
Ada Sejumlah format berbeda dalam pelaksanaan supervisi ( Hawkins dan Shohert,19890). Kesepakatan paling umum adalah membuat kontrak sesi individual selama beberapa periode waktu dengan orang yang sama.
Hawkins dan Shohert (1989,2000) telah membangun model proses supervisi yang sangat bermanfaat untuk menjelaskan beberapa isu ini. Mereka berpendapat bahwa enam level operasi dalam supervisi:
1.    Refleksi terhadap muatan sesi penyuluhan. Fokusnya di sini adalah klien, apa yang di ucapkannya,bagaimana berbagai bagian dari kehidupan klien saling bertautan dan apa yang di inginkan klien dari penyuluhan.
2.    Eksplorasi tekhnik dan strategi yang di gunakan oleh konselor. Tingkatan ini berkenaan dengan maksud terapeutuik konselor,dan pendekatan yang di ambilnya untuk membantu klien.
3.    Eksplorasi terapeutik.Tujuan dari level ini menguji cara interaksi antara klien dan konselor, dan apakah mereka telah membangun aliansi kerja yang berfungsi.
4.    Perasaan konselor kepada klien. Dalam daerah supervisi ini, Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan memahami reaksi conter- transference konselor, dan isu personal yang di rangsang kembali melalui kontak dengan klien.
5.    Apa yang terjadi saat ini dan sekarang antara supervisor dan yang di awasi. Hubungan yang terjadi dalam sesi supervisi mungkin memaparkan karakteristik yang mirip dengan hubungan antara konselor dan kliennya.
6.    Counter- transference supervisor ( pengawas). Perasaan pengawas merespons yang di awasi juga dapat memberikan panduan kepada kepada beberapa cara untuk melihat kasus yang tidak secara sadar diartikulasikan oleh pengawas atau yang di awasi, sekaligus memberikan kontribusi terhadap pemahaman kualitas hubungan pengawas dengan yang di awasi.

H.    Metode / Tekhnik Supervisi Bimbingan PenyuluhanTeknik pelaksanaan supervisi bimbingan dan penyuluhan dapat mengguanakan beberapa alternatif teknik supervisi yaitu
a.    Kunjungan kelas
b.    Observasi kelas
c.    Kunjungan dan atau observasi dokumentasi ke ruang bimbingan
d.    Wawancara
e.    Angket.
f.    Laporan secara tertulis .

 

BAB. III
PENUTUP


Sebagai penutup dapat dirangkum bahwa Supervisi bimbingan dan penyuluhan sangat diperlukan oleh pihak sekolah secara umum karena supervise bukan hanya membantu guru BK tetapi juga dapat membantu seluruh staf sekolah untuk mengembangakan situasi belajar mengajar yang lebih baik dan optimal.
Dapat disimpulkan juga bahwa Supervise bimbingan penyuluhan merupakan pengawasan dan pembinaan yang diberikan kepada pembimbing atau penyuluh pendidikan untuk membantu anak-anak yang dalam tahap perkembangan pendidikannya agar situasi situasi belajar mengajar lebih optimal.
Selain itu adajuga tujuan dari Supervisi yang dilaksanakan adalah untuk membantu memperbaiki dan meningkatkan pengelolaan sekolah sehingga tercapai kondisi kegiatan belajar mengajar atau bimbingan dan konseling yang sebaik-baiknya .


Referensi ;

Drs. Sisilo Riwayadi & Suci Nur Anisyah, “Kamus Populer Ilmiah Lengkap”, Sinar Terang, Surabaya.

Drs. Dewa Ketut Sukardi, M.ba. MM., “Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah”, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2008.

Drs. Rochman Natawidjaja & Drs. Nana Syaodieh Sukmadinata, “Bimbingan dan Penyuluhan”, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1985.

John Meleod, “Pengantar Konseling”, Kencana Prenada Media group, Bandung, 2006.

http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2173703-pengarahan-supervisi-dan-penilaian-kegiatan/#ixzz1rymFTAWJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar