BAB.I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa kini, banyak persepsi dari berbagai golongan yang berani menilai tentang Pendidikan Agama Islam di Indonesia masih memperihatinkan, diantara factor penyebabnya ialah kurangnya mutu suatu pendidikan yang ditunjang oleh kurang tingginya tingkat keprofesionalan para pendidik (guru).
Membahas kinerja seorang guru, maka seorang guru harus memiliki kompetensi yang menjadi salah satu unsur pendidik agar dapat melaksanakan kinerja/tugasnya secara professional, kopmpetensi yang dimaksud yaitu kemampuan untuk dapat memahami bagaimana peserta didik belajar dan bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik[1], semua ini akan lebih dipahami oleh guru apabila sudah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalahnya tentang pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Sejarah Singkat PTK, Karakteristik PTK, Tujuan dan Manfaat PTK, Tahapan PTK dan Prinsip Dasar PTK. Semoga bermanfaat.
BAB. II
PEMBAHASAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Menilik kata demi kata dalam PTK, Terdapat tiga kata yang menyusunnya yaitu pertama kata Penelitian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris berarti Research, penelitian adalah proses mengumpulkan dan menganalisis data atau informasi secara sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang sah[2]. kedua kata Tindakan berarti usaha sadar untuk melakukan sesuatu, dan ketiga kata Kelas berarti tingkat/tingkatan[3], tempat belajar para peserta didik.
Dari arti diatas, dapat diambil satu kesatuan makna PTK / Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan kearah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran[4]. Atau secara sederhana PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat[5].
B. Sejarah Singkat Penelitian Tindakan Kelas
Sejarah PTK awal mulanya dari lahirnya rancangan penelitian tindakan kelas yang dapat ditelusuri dari awal penelitian dalam ilmu pendidikan yang diinspirasi melalui pendekatan ilmiah yang diadvokasi oleh filsuf John Dewey melalui bukunya How We Think dan The Source of a Science of Education[6].
Tanpa disadari oleh guru, Sebenarnya PTK sudah dilaksanakan oleh guru sejak ada proses pembelajaran secara klasikal. Pada saat itu sudah dilakukan upaya perbaikan proses pembelajaran di kelas, namun belum dinamakan PTK. Praktis PTK sudah ada sejak proses pembelajaran, hanya saja belum ada laporan secara tertulis tentang upaya perbaikan pembelajaran di dalam kelas[7].
Kurt Lewin adalah orang pertama yang mengenalkan PTK. Pada waktu itu, PTK dipakai untuk mendeskripsikan penelitian yang merupakan perpaduan antara pendekatan eksperimental dalam bidang ilmu social dengan program tindakan social untuk menanggapi masalah social[8].
Pada tahun 1952-1953, Perkembangan PTK tidak hanya digunakan untuk bidang social dan ekonomi. Karena waktu itu, Stephen Corey memakai model PTK untuk penelitian tindakan dalam dunia pendidikan. Menurutnya, dengan PTK perubahan dapat dilaksanakan dan dirasakan oleh semua praktisi pendidikan.
Pada tahun 1967-1972 ada suatu proyek di Inggris yang menekankan pentingnya percobaan kurikulum dan pentingnya pengembangan kurikulum. Oleh karena itu, Lawrence Steen House memperkenalkan istilah “the teacher as researcher” atau guru sebagai peneliti[9].
Sekitar tahun 1972-1975, ada proyek yang dinamakan Ford Teaching Project, yang dipimpin oleh John Elliot dan Clem Adelman. Ada 40 guru Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah yang dilibatkan dalam penelitian ini untuk menelaah praktek kelasnya dengan penelitian tindakan, sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan pengejaran mereka. Dari sinilah muncul istilah penelitian tindakan kelas.
Pada tahun selanjutnaya 1976 didirikan suatu jaringan penelitian tindakan kelas yang dinamakan classroom action research, yang berpusat di Cambridge Institute. Lalu pada tahun 1980-an para guru di proyek John Elliot memusatkan kegiatan pada “adanya kesenjangan antara mengajar untuk pemahaman dan mengajar untuk kebutuhan”. Sejak saat itu, banyak perhatian ditujukan pada PTK, karena semakin tingginya kesadaran guru akan manfaat PTK[10].
Membicarakan Perkembangan PTK di Indonesia masih relative muda. Pada tahun 1994-1995 proyek PGSD memprogramkan penelitian kebijakan dan penelitian tindakan dengan topik ke-SD-an. Namun pada waktu itu belum ditekankan pada penelitian tindakan kelas, karena PTK masih merupakan “hal baru”. Kemudian pada tahun 1996-1997, proyek penelitian guru SD memprogramkan penelitian tindakan kelas bagi dosen-dosen PGSD di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan guru-guru SD. Sejak saat itu, penelitian tindakan kelas mulai berkembang sebagai suatu penelitian kolaboratif di dalam kelas sebagai upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran[11].
C. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Karakteristik atau Ciri-ciri PTK yang membedakan dengan penelitian lain, yaitu :
1. Adanya masalah PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan.
2. Penelitian melalui refleksi diri. Berbeda dengan penelitian biasa yang mengumpulkan data dari lapangan atau objek atau tempat lain sebagai responden.
3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga proses penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi
4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus[12].
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
- Meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah.
- Meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.
- Meningkatkan mutu hasil pendidikan.
- Meningkatkan Efisiensi pengelolaan pendidikan.
- Meningkatkan kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran.
- Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
- Menumbuh kembangkan kebiasaan, atau tradisi meneliti di kalangan guru.
- Mampu mewujudkan kerja sama, atau sinergi antar-guru dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
- Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan , kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru.
- Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, dan menyenangkan bagi siswa[13].
E. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
Secara garis besar terdapat empat tahapan penelitian tindakan kelas yang lazim,yaitu:
1). Perencanaan,
2). Pelaksanaan,
3). Pengamatan, dan
4). Refleksi[14].
F. Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas
Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi apabila sedang melakukan penelitian tindakan kelas, yaitu[15]:
1) PTK dilaksanakan untuk memecahkan masalah yang benar-benar dihadapi oleh guru didalam kelas ketika proses pembelajaran.
2) Pelaksanaan PTK tidak boleh mengganggu tugas pokok guru sebagai pendidik, seperti: mengajar, melatih dan membimbing.
3) Pengumpulan data dalam PTK tidak boleh terlalu banyak menyita waktu.
4) Metodologi yang dipakai dalam PTK harus tapat dan terpercaya.
BAB. III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat ditariki kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan kearah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran[16].
Orang pertama kali yang mengenalkan PTK adalah Kurt Lewin. Pada waktu itu, PTK dipakai untuk mendeskripsikan penelitian yang merupakan perpaduan antara pendekatan eksperimental dalam bidang ilmu social dengan program tindakan social untuk menanggapi masalah social.
. Di Indonesia sendiri, Perkembangan PTK masih relative muda. Pada tahun 1994-1995 proyek PGSD memprogramkan penelitian kebijakan dan penelitian tindakan dengan topic ke-SD-an. Kemudian pada tahun 1996-1997, proyek penelitian guru SD memprogramkan penelitian tindakan kelas bagi dosen-dosen PGSD di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan guru-guru SD. Sejak saat itu, penelitian tindakan kelas mulai berkembang sebagai suatu penelitian kolaboratif di dalam kelas sebagai upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.
Referensi;
- Prof. Dr. Udin S. Winataputra, M.A., “Teori Belajar dan Pembelajaran”, Universitas Terbuka, Jakarta , 2007.
- M.Toha Anggoro,dkk., “Metode Penelitian”, Universitas Terbuka, Jakarta , Cet.4, 2007.
- Drs. Susilo Riwayadi dan Suci Nur Anisyah, “Kamus Populer Ilmiah Lengkap”, Sinar Terang, Surabaya .
- Prof. Suharsimi Arikunto, Prof. Suhardjono, dan Prof. Supardi, “Penelitian Tindakan Kelas”, Bumi Aksara, Jakarta, Cet.6, 2008.
- IGAK Wardhani,dkk, “Penelitian Tindakan Kelas”, Universitas Terbuka, Jakarta , Cet.20, 2007.
- http://nesaci.com/pengertian-dan-karakteristik-penelitian-tindakan-kelas/, Tanggal 7 November 2011
- http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/02/penelitian-tindakan-kelas-tahapan-ptk.html, Tanggal 7 November 2011
- http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/02/penelitian-tindakan-kelas-prinsip.html, Tanggal 7 November 2011
[1] Prof. Dr. Udin S. Winataputra, M.A., “Teori Belajar dan Pembelajaran”, Universitas Terbuka, Jakarta , 2007, hal.1.
[2] M.Toha Anggoro,dkk., “Metode Penelitian”, Universitas Terbuka, Jakarta , Cet.4, 2007, hal.1.
[3] Drs. Susilo Riwayadi dan Suci Nur Anisyah, “Kamus Populer Ilmiah Lengkap”, Sinar Terang, Surabaya , hal.213.
[4] Prof. Suharsimi Arikunto, Prof. Suhardjono, dan Prof. Supardi, “Penelitian Tindakan Kelas”, Bumi Aksara, Jakarta, Cet.6, 2008, hal.105.
[5] IGAK Wardhani,dkk, “Penelitian Tindakan Kelas”, Universitas Terbuka, Jakarta , Cet.20, 2007, hal.1.15.
[6] Prof. Suharsimi Arikunto, Prof. Suhardjono, dan Prof. Supardi, op.cit.,hal.101.
[8] Ibid.,
[9] Ibid.,
[10] Ibid.,
[11] Ibid.,
[12] http://nesaci.com/pengertian-dan-karakteristik-penelitian-tindakan-kelas/, Tanggal 7 November 2011
[14]http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/02/penelitian-tindakan-kelas-tahapan-ptk.html, Tanggal 7 November 2011
[15]http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/02/penelitian-tindakan-kelas-prinsip.html, Tanggal 7 November 2011
[16] Prof. Suharsimi Arikunto, Prof. Suhardjono, dan Prof. Supardi, op.cit., hal.105.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar